Prediksi Wi-Fi 2015: A Wireless Perfect Storm
Maraknya penggunaan smartphone, komputer tablet, dan aneka
perangkat mobile lainya untuk mengakses internet ikut meroketkan kebutuhan
akses dan layanan data. Salah satu teknologi akses yang jamak digunakan
pengguna di masa kini dan ditemui di berbagai tempat adalah Wi-Fi. Berikut
prediksi tentang Wi-Fi tahun 2015 yang disampaikan oleh Michael Lok, Managing
Director, Southeast Asia, Ruckus Wireless. Dunia, menurut Michael, akan
mengalami badai nirkabel sempurna (a wireless perfect storm) di tahun depan.
Dampak teknologi Wi-Fi terhadap consumer, bisnis atau
korporasi, tempat-tempat publik, dan aneka jenis penyedia layanan terbilang
dahsyat. Lanskap wireless terus berubah seiring terjadinya revolusi smartphone,
di mana para pengguna dari segala kelompok geografi dan sosial ekonomi berbondong-bondong
menggunakan perangkat yang kemampuannya kini tak sekadar untuk menelpon.
Bahkan, menurut beberapa survei yang baru-baru ini diadakan, panggilan berbasis
suara (voice call) tidak lagi termasuk dalam lima hal utama yang umumnya
dilakukan orang dengan smartphone-nya.
Dewasa ini, kita tengah berada di dunia yang berpusat pada
data dan nirkabel. Tidak ada teknologi yang lebih baik daripada Wi-Fi untuk
mengakomodasi tren tersebut. Wi-Fi adalah teknologi yang senantiasa dicari
pengguna ketika mereka berada di kantor maupun ruang publik.
Wi-Fi dalam banyak hal telah menjadi sebuah utilitas,
seperti halnya air dan listrik. Anda berharap Wi-Fi selalu tersedia. Dan ketika
Wi-Fi tiada, Anda seperti mengalami penurunan kualitas hidup yang luar biasa.
Di lingkungan bisnis, ketiadaan WiFi yang andal akan
menempatkan perusahaan pada kerugian kompetitif yang sangat serius. Lihat saja
sektor hospitality, orang memilih hotel berdasarkan kualitas layanan Wi-Fi. Ini
adalah sebuah megatrend yang menawarkan peluang sangat besar kepada perusahaan
dan penyedia layanan. Beberapa pebisnis bahkan mengambil langkah yang lebih
agresif daripada yang lain.
Berbicara tentang service provider, tidak ada yang lebih
agresif daripada Cable Operator (MSO/Multiple System Operator) yang menempatkan
Wi-Fi di posisi strategis bagi bisnisnya. Wi-Fi menjadi suatu layanan yang
mereka tambahkan ke dalam bundling layanan dan langkah ini sangat membantu
mengurangi jumlah pelanggan yang beralih ke penyedia lain (churn). Perlu
diketahui bahwa churn itu mahal.
MNO (Mobile Network Operator) juga bersikap agresif di
area Wi-Fi karena Wi-Fi dapat membantu mengurangi beban jaringan seluler,
terutama yang berada di daerah dengan kepadatan tinggi. Misalnya, di stadion.
Jaringan DAS sekarang harus menangani puluhan ribu smartphone dan video upload
ke FB, Instagram dan lain-lain ketika sedang digelar perhelatan olah raga
besar-besaran di sebuah stadion tersebut, ataupun ketika ada acara lain yang
melibatkan ribuan orang/pengguna perangkat mobile.
LTE Small Cells sering dibicarakan sebagai cara meningkatkan
kapasitas jaringan, tetapi masih ada beberapa kendala dari teknologi ini. Dan
sebagian besar masalah itu terletak pada model bisnis dan kebutuhan akan solusi
host yang netral.
Sementara itu Wi-Fi terus berevolusi dengan cepat. 802.11ac
Wave 2 akan muncul di tahun depan; Hotspot 2.0 Release 2 diyakini akan mengubah
total pengalaman pelanggan Wi-Fi; layanan bernilai tambah seperti
location-based services (LBS) secara agresif dan besar-besaran digelar; dan ada
banyak hal baru di area model bisnis.
Garis besarnya, Wi-Fi adalah solusi sempurna untuk
menghadapi tantangan data yang datang akibat keranjingan pengguna dan harapn
terhadap aneka layanan data nirkabel yang lebih baik lagi. Berikut adalah
prediksi Ruckus Wireless terhadap nasib Wi-Fi di tahun 2015, khususnya untuk
segmen enterprise.
- 2015 adalah tahunnya 802.11ac. Perangkat berbasis 802.11ac jamak ditemui, dan korporasi, tempat kerja, organisasi, maupun sekolah berbondong bondong mendukung penggunaan teknologi tersebut. Adopsi perangkat pintar berbasis 802.11ac untuk consumer dikombinasikan dengan pertumbuhan BYOD akan memaksa organisasi untuk segera bermigrasi ke infrastruktur Wi-Fi yang mendukung 11ac.
- Secara tradisional, monetizing WLAN berarti membebankan biaya dalam penggunaan WLAN. Saat ini, organisasi memiliki opsi untuk menambahkan layanan seperti analytics, location, iklan, dan marketing sebagai bentuk-bentuk baru monetizing WLAN. Layanan ini akan mendatangkan manfaat besar bagi organisasi atau bisnis, terutama dalam memahami misalnya tren penggunaan WLAN, pergerakan dan demografi pelanggan. Kita akan melihat pertumbuhan yang terus menerus dari cara monetizing infrastruktur Wi-Fi di tahun depan.
- Upaya mengurangi biaya data center dengan menekan pengeluaran untuk ruang dan fasilitas akan mendorong permintaan akan virtualisasi. Untuk dunia nirkabel, virtualisasi adalah satu tingkatan baru fleksibilitas atau resiliency, yang terkait erat dengan karakteristik high availability data center. Virtualisasi akan menurunkan capex dan juga membuka peluang untuk managed services.
- Bagi Value Added Reseller, cloud akan terus menyediakan layanan mudah dipasang untuk para pelanggan yang menginginkan wireless as a service. Perusahaan berskala kecil dapat menikmati teknologi enterprise seperti location-based services (LBS) dan guest access yang aman.
- Teknologi berbasis Hotspot 2.0 (misalnya, Passpoint) akan terus diadopsi oleh vertical market yang menyediakan akses public Wi-Fi seperti industri hospitality dan transportasi, maupun perusahaan/korporasi umum. Menggunakan Hotspot 2.0, akan lebih banyak pelanggan yang dapat secara mudah dan aman menjelajah jaringan Wi-Fi.
![]() |
Michael Lok, Managing Director, Southeast Asia, Ruckus Wireless |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar